Selain cairan, dalam tubuh terdapat senyawa dan mineral yang berfungsi sebagai penghasil energi dan membuat kontraksi pada otot. Senyawa yang disebut sebagai elektrolit tersebut didapat dari mineral seperti kalium, kalsium, natrium, dan klorida,
Cairan dan elektrolit dalam tubuh harus dijaga tetap seimbang. Selain berpengaruh besar pada proses metabolisme, jumlah cairan dan elektrolit dalam tubuh yang tidak seimbang dapat menyebabkan beberapa dampak buruk bagi kesehatan dan performa tubuh secara keseluruhan.
Namun karena aktivitas tubuh dan faktor lainnya, keseimbangan elektrolit dan cairan dalam tubuh bisa terganggu. Berikut faktor penyebab keseimbangan elektrolit terganggu, diantaranya.
1. Terlalu Banyak Kehilangan Cairan
Selain karena aktivitas fisik yang terlalu intens, seperti olahraga dan lainnya, tubuh bisa kehilangan banyak cairan karena faktor cuaca yang terlalu panas, muntah, kurang makan dan minum, serta mengeluarkan keringat secara berlebih.
Dalam kondisi tersebut tubuh tidak hanya kehilangan cairan, tapi juga kadar elektrolit yang bisa menyebabkan hipokalemia atau hiponatremia. Selain itu, Anda yang mengalami diare berpotensi besar mengalami hal tersebut jika tidak meningkatkan asupan cairan tubuh.
2. pH Darah Melebihi Batas Normal
Alkalosis atau kondisi pH darah melebihi batas normal merupakan kondisi ketika kandungan basa dalam tubuh sudah melebihi batas normal. Kondisi ini disebabkan oleh penurunan karbondioksida dalam darah yang bersifat asam, atau yang dikenal dengan nama alkalosis respiratorik.
Selain itu, kondisi lainnya yang dapat menyebabkan pH darah melebihi batas normal adalah alkalosis metabolik, atau kondisi ketika kadar zat asam dalam darah melebihi batas normal. Kondisi ini umumnya disebabkan oleh terlalu sering muntah.
3. Konsumsi Obat-obatan Tertentu
Kondisi lainnya yang dapat menyebabkan keseimbangan elektrolit dalam tubuh terganggu adalah faktor konsumsi obat-obatan tertentu. Ada banyak jenis obat yang dapat menyebabkan hal tersebut, diantaranya adalah:
4. Kortikosteroid
Ini merupakan jenis obat yang dapat berpengaruh pada produksi hormon mineralokortikoid yang diproduksi kelenjar adrenal. Hormon ini berfungsi menjaga keseimbangan elektrolit dalam tubuh dengan cara mengatur kapan tubuh harus mengeluarkan mineral dan kapan harus menyimpannya.
Tidak hanya itu, konsumsi obat-obatan jenis ini pun bisa menimbulkan gangguan hipernatremia, masalah kesehatan yang disebabkan kortikosteroid dan dapat menimbulkan kejang.
5. Pil KB
Pil KB sudah lama dikenal sebagai obat dengan efek samping dapat mengganggu keseimbangan hormon dalam tubuh. Selain itu, obat ini diketahui berpotensi menyebabkan kadar kalium pada tubuh meningkat drastis (hiperkalemia).
Jika dikonsumsi dalam jumlah yang tidak tepat, pil KB bisa menyebabkan efek samping lainnya, seperti munculnya perasaan lemas dan diare.
6. Antibiotik dan antifungal
Penelitian tahun 2009 yang diterbitkan dalam jurnal Nature Reviews Nephrology, menyebut jika obat antibiotik dan antifungi (anti-jamur) berpotensi besar jadi penyebab keseimbangan elektrolit dalam tubuh terganggu, terlebih jika dikonsumsi dalam jangka panjang.
Maka dari itu, sangat dianjurkan untuk tidak sembarangan mengkonsumsi kedua jenis obat tersebut, kecuali atas resep dan penggunaannya berada dibawah pengawasan dokter
Referensi:
Medlineplus. Diakses pada 2022. Fluid and Electrolyte Balance
Livestrong. Diakses pada 2022. Drugs That Cause Electrolyte Imbalance
Healthline. Diakses pada 2022. All About Electrolytes Disorder.